-->

BIOGRAFI MBAH HAMZAH BIN ALI AHMAD ROHMATULLOH

Daftar Isi :

Kelahiran. | Keilmuan. | Keturunan. | Foto Makam | Maps Makam. | Foto Keturunan.



Foto Makam Mbah Hamzah bin Ali Ahmad Rohmatulloh

Foto Makam Mbah Hamzah
 

Kelahiran

Tidak ada Riwayat yg menerangkan dengan jelas di mana beliau dilahirkan, akan tetapi menurut cerita dari sesepuh keluarga hampir disepakati bahwa mbah Hamzah datang dari Madura. Beliau terlahir pada abad ke 18 M awal (-+1804an M) meski tidak ada catatan pasti akan tetapi angka tahun tersebut sudah dilakukan pengkajian secara ilmiyah melalui berbagai sumber*.

Beliau ditugaskan oleh ayahnya untuk berdakwah di jawa, awal mulanya beliau menetap di Probolinggo bersama saudara-saudaranya kemudian pada akhirnya beliau sampai di Pasuruan, berdakwah dan berkeluarga serta menetap di Pasuruan tepatnya di desa Luwuk Kec. Kejayan Kab. Pasuruan.

Jika kita Kembali pada masa mbah Hamzah yang terlahir di abad 18 awal maka kita akan melihat siapa saja tokoh-tokoh penting yang ada pada masa itu, di Madura bagian barat ada sosok terkenal sebagai guru dari pada para ulama Nusantara yaitu Syaikhona Kholil bin Abd. Lathif Bangkalan, meskipun beliau sezaman dengan mbah Hamzah akan tetapi diperkirakan mbah Hamzah lebih sepuh dari Syaikhona Kholil yang mana beliau lahir pada tahun 1825 M (konon 1835 M).

Baca juga selengkapnya :

Silsilah Keluarga Mbah Hamzah.

Pasa abad itu pula di Pasuruan ada ulama tersohor yaitu Kiyai Nur Hasan bin Nurkhotim Sidogiri yang mana beliau adalah guru dari Syaikhona Kholil bangkalan, beliau berjalan kaki menimba ilmu kepada Kiyai Nurhasan Sidogiri waktu mondok di Keboncandi Winongan Pasuruan.

Pada masa itu juga Pasuruan di pimpin oleh trah Nitiadingrat yaitu Raden Panjie Brongtokusumo atau Adipati Nitiadiningrat III yang meninggal pada tahun 1833 M kemudian digantikan oleh puteranya yang bernama Raden Bagus Amon atau Adipati Nitiadiningrat ke IV yang meninggal tahun 1887 M yang selanjutnya dikenal oleh masyarakat Pasuruan dengan sebutan Kanjeng Pangeran atau Mbah Surga Surgi Pasuruan.

Keilmuan

Mbah Hamzah tumbuh besar dari lingkungan keluarga yang mempunyai jiwa dakwah, mengajar ummat dan mendidik ummat pindah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mengajarkan al Qur’an dan mengenalkan dasar-dasar agama khususnya tauhid, dengan adanya kitab-kitab peninggalan beliau yang saat ini bisa diwarisi ke keturunannya adalah merupakan bukti nyata bahwa beliau adalah sosok yang Alim dan sekaligus menjadi penyebar agama Islam khususnya bagi lingkungan sekitar dan peduli terhadap agama Allah.

Kitab-kitab yang sangat menonjol dari kitab beliau adalah berupa kitab tauhid, diantaranya adalah kitab Bahjatul Ulum yang dikarang oleh Abu Laits Assamarkand, yang mana kitab ini merupakan kitab tua yang banyak disimpan di beberapa musem di Indonesia di antaranya adalah di museum Jakarta dan kebanyakan kitab tersebut di temukan di Sumenep, ini menjadi menarik karena belakangan diketahui bahwa mbah Hamzah berasal dari Sumenep.

Keturunan

Foto Silsilah Keluarga Bani Hamzah 4 September 1994

Foto Silsilah Keluarga Bani Hamzah 4 September 1994

Beliau mempunyai tujuh putera dari dua istri dengan rincian sebagai berikut. 

  • Istri pertama bernama Nyai Syaribah dan mempunyai tiga orang anak :
  1. Kiyai Syarqowi
  2. Kiyai Abd Yasir
  3. Nyai Qoryatun
  • Istri kedua bernama Nyai Kursimah mempunya empat orang anak :
  1. Nyai Sofiyah
  2. Nyai Tamimunah (mbah mas tamim)
  3. Mbah Mas Muntholib
  4. Mbah Mas Abd Karim

Nyai Syaribah adalah penduduk asli Luwuk/Sumbersuko dan merupakan puteri dari Mbah Aminullah yang dikenal dengan bujuk Amin Sumbersuko dan makamnya nyai Syaribah ada di Sumbersuko.

Sedangkan Nyai Kursimah adalah merupakan keluarga podokaton menurut penuturan dari Kiyai Jasim Nursalim Podokaton dan sayangnya sampai saat ini makam beliau belum kami ketahui.

Sedangkan makam mbah Hamzah sendiri ada di Desa Luwuk Kecamatan Kejayan Kab. Pasuruan, desa yang menjadi tempat terakhir peristirahatan jasad beliau yang mulia. Lokasi makam Mbah Hamzah yang berada di desa Luwuk Kec. Kejayan Kab. Pasuruan :


Adapun dari ke tujuh putera puteri mbah Hamzah semuanya terlibat langsung dalam penyebaran agama islam dimasa itu setidaknya bagi masyarakat sekitar, berada dalam didikan mbah Hamzah langsung dan ulama-ulama di masanya, seperti putera bungsu beliau mbah Mas Karim yang diketahui jejaknya beliau menimba ilmu mondok di Sukun Sari yang di dirikan oleh Kiyai Dahlan bin Nurhasan Sidogiri.

Kiyai Syarqowi dan Kiyai Abd. Yasir lebih terkenal dengan ke alimannya sedangkan mbah Mas Muntholib dan Mbah Mas Abd Karim lebih terkenal dengan kesaktiannya

Tak luput pula puteri-puteri beliau menikah dengan orang-orang Alim dimasanya seperti Nyai Qoryatun yang menikah dengan Kiyai Anwar bin Abd Karim bin Bujuk Manding (Rowogempol lekok pasuruan) mbah Anwar terkenal dengan ke Aliman nya dan tergolong masih kerabat dari mbah Hamzah tepatnya beliau adalah keponakan sepupu dari Nyai Qoryatun sendiri karena Mbah Hamzah dan Mbah Abd Qodir (bujuk Manding) adalah saudara kandung.


Catatan : ada sumber lain yang menyebutkan bahwa selain dari yang sudah disebutkan itu mbah Hamzah pernah menikah lagi dan mempunyai anak satu yang meninggal diusia kecil, akan tetapi sumber ini masih kami kaji dan kami dalami.

*dihimpun oleh pengurus Iktabaha.

🔝

0 comments:

Post a Comment